Meski begitu, Dwikorita mengatakan, wilayah Indonesia bagian barat khususnya Sumatera juga akan terkena fenomena La Nina. Namun, ada beberapa wilayah yang kering dan hujan yang meningkat.
Lebih lanjut, musim hujan diprediksi akan masuk pada Oktober. Kondisi ini dipengaruhi oleh angin-angin dari Asia.
Sementara itu, Dwikorita juga melaporkan bahwa di sela-sela musim kadang-kadang ada fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yakni kumpulan atau arak-arakan awan hujan yang bergerak dari arah Timur Afrika melintasi Samudra Hindia di sepanjang khatulistiwa.
“Itu kalau masuk ke wilayah Indonesia nah itu akan meningkatkan curah hujan di Indonesia termasuk di daerah yang sedang kering, termasuk selama dekat dengan khatulistiwa,” katanya.
“Jadi bisa dikatakan lho prakiraan BMKG kan musim kemarau, kering, kenapa kok tiba-tiba hujan lebat? Ya karena kita sudah memberi peringatan dini beberapa hari sebelumnya akan terjadi hujan lebat itu karena masalah MJO tadi. Dan gelombang atmosfer secara lokal itu juga bisa meningkatkan curah hujan. Sehingga saat ini itu fenomenanya seperti itu campur-campur ada yang masih kering ya,” katanya.
(Dhera Arizona)