sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lindungi Kelompok Rentan, Khofifah Optimalkan Booster ke-2 Bagi Lansia

News editor Lukman Hakim
24/11/2022 17:27 WIB
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar seluruh bupati/ wali kota di Jatim memaksimalkan pemberian vaksin booster ke-2 bagi lanjut usia (lansia). 
Lindungi Kelompok Rentan, Khofifah Optimalkan Booster ke-2 Bagi Lansia (Dok.MNC)
Lindungi Kelompok Rentan, Khofifah Optimalkan Booster ke-2 Bagi Lansia (Dok.MNC)

IDXChannel - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar seluruh bupati/ wali kota di Jatim memaksimalkan pemberian vaksin booster ke-2 bagi lanjut usia (lansia). 

Imbauan tersebut seiring dengan kebijakan yang tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Booster Dosis ke-2 Bagi Kelompok Lansia, yang berlaku efektif sejak ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 22 November 2022.

"Saya mengajak kepada seluruh bupati/walikota untuk terus memaksimalkan vaksin booster ke 2 bagi kelompok lansia. Upaya ini sebagai ikhtiar kita untuk memberikan perlindungan tambahan bagi kelompok rentan," ujar Khofifah saat melakukan kunjungan kerja ke Kairo, Mesir, Rabu (23/11/2022).

Lansia dipilih menjadi sasaran booster tahap kedua, lanjut Khofifah, karena memiliki kondisi fisik yang cenderung  rentan. Dirinya berharap, vaksinasi bagi lansia ini mendapat kawalan yang baik dan dilakukan sesegera mungkin.

Sebagai informasi, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur mencatat, target vaksinasi bagi lansia di Jatim sebanyak 4.335.549 orang. Rinciannya, capaian dosis pertama sebesar 80,38%, dosis kedua sebesar 66,51% dan dosis ketiga sebesar 23,64%.

Oleh karena itu, Khofifah mengimbau agar pemerintah daerah dan fasyankes mendorong penyelenggaraan  vaksinasi baik pemerintah maupun swasta untuk melakukan vaksinasi COVID-19 booster kedua bagi lansia.

"Percepatan vaksinasi booster kedua lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70% dari populasi," jelas Khofifah.

Khofifah menyatakan, berdasarkan data pasien COVID-19 yang meninggal di Jatim, sebagian besar merupakan masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dan disertai dengan penyakit bawaan. 

"Yang kabupaten-kotanya belum mencapai target kekebalan kelompok minimal 70% dari populasi, harus terus dimaksimalkan," tegas Khofifah.

Mengingat memiliki faktor resiko yang tinggi, dirinya juga berpesan agar masyarakat yang belum melakukan vaksin haruslah segera melengkapi vaksin. "Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga," pesannya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement