sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mantan Presiden Sri Lanka Jatuh Sakit usai Ditahan atas Kasus Korupsi, RS Dijaga Ketat

News editor Wahyu Dwi Anggoro
25/08/2025 15:26 WIB
Mantan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe jatuh sakit setelah ditahan polisi atas kasus penyalahgunaan uang negara.
Mantan Presiden Sri Lanka Jatuh Sakit usai Ditahan atas Kasus Korupsi, RS Dijaga Ketat. (Foto: X/@rw_srilanka)
Mantan Presiden Sri Lanka Jatuh Sakit usai Ditahan atas Kasus Korupsi, RS Dijaga Ketat. (Foto: X/@rw_srilanka)

IDXChannel - Mantan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe jatuh sakit setelah ditahan polisi atas kasus penyalahgunaan uang negara.

Dilansir dari Xinhua pada Senin (25/8/2025), Wickremesinghe ditahan pihak berwenang pada Jumat.  Dia dikabarkan jatuh sakit sehari setelahnya.

Wickremesinghe awalnya dirawat di fasilitas kesehatan di dalam pusat tahanan, namun kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Nasional Kolombo.

Pihak kepolisian menjaga ketat area sekitar rumah sakit. Langkah ini bertujuan untuk menjaga keamanannya selama proses hukum berlangsung.

Wickremesinghe dituduh menyalahgunakan dana publik untuk menghadiri acara wisuda istrinya di London saat menjabat sebagai presiden. Dia memimpin Negara Asia Selatan tersebut pada 2022-2024.

Wickremesinghe adalah mantan kepala negara Sri Lanka pertama yang ditangkap atas dugaan korupsi di bawah pemerintahan Presiden Anura Kumara Dissanayake. Salah satu janji Disssanayake saat poemilu ialah menghukum pelaku korupsi di pemerintahan sebelumnya. Lebih dari selusin pemimpin politik dari pejabat di pemerintahan sebelumnya telah ditangkap atau sedang diselidiki atas dugaan korupsi dan malpraktik.

Wickremesinghe menjadi presiden di tengah krisis ekonomi. Dia menggantikan mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa yang digulingkan aksi demonstrasi besar-besaran.

Meskipun berjasa menstabilkan ekonomi yang terpuruk, Wickremesinghe dikritik keras karena menerapkan penghematan anggaran dan kenaikan pajak, yang merupakan bagian dari kesepakatan dana talangan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).  (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement