Jika sektor riil swasta hidup, lanjutnya, maka secara otomatis retribusi dan pendapatan dari pajak pun akan meningkat menjadi PAD. "Sementara yang saya lihat, hanya dua yang PAD-nya melebihi dana transfer, yaitu pemerintah provinsi dengan Kota Bekasi yang lainnya kalah dengan dana transfer," jelasnya.
Selain itu, Pemda di Jabar juga jangan terlalu mengandalkan dana transfer daerah dari pusat. Sebab, jika pendapatan pusat berkurang otomatis akan dipotong untuk daerah.
"Kalau seandainya mengandalkan dana transfer, kita tahu PAD-nya kurang, nanti habis untuk belanja pegawai gaji dan lain-lain termasuk operasional pegawai yang enggak perlu. Makanya perlu diefisiensikan betul belanjanya, belanja juga jangan dihabisin di akhir tahun saja, tapi dibuat per tiga bulan target, empat bulan target, uang yang beredar di masyarakat harus ada," kata dia.
Tito menyebut uang yang beredar di masyarakat saat ini dapat memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Angka konsumsi rumah tangga itu menjadi kontributor utama angka pertumbuhan ekonomi.
Sehingga jika konsumsi rumah tangganya turun, maka pertumbuhan ekonominya melambat nantinya.
(FRI)