"Itu sebabnya permintaan saya ke Kadin, Pak Anin (Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie), kalau Kadin bisa bantu membuat pabrik-pabrik, angka produksinya bisa dilakukan di dalam negeri, itu bisa meningkatkan kontribusi sektor kesehatan di GDP," tuturnya.
"Jadi, dari Rp640 triliun itu tumbuhnya 9-10 persen, kenapa ini tak bisa ke translate jadi GDP 9-10 persen karena sebagian besar banyak impor," tuturnya.
Di menambahkan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kadin Indonesia untuk bisa merincikan produk yang paling banyak dikonsumsi di sektor kesehatan dan produk yang masih banyak diimpor. Dengan begitu, ada solusi dan bantuan dari Kadin terkait produk-produk di sektor kesehatan.
(Febrina Ratna Iskana)