IDXChannel - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini kebutuhan darah Indonesia masih belum tercukupi. Kekurangan darah itu dipenuhi dengan mengimpor dari luar negeri.
"Kebutuhan darah kita ini mencapai 5,2 juta kantong, tetapi hanya tersedia 4,2 juta kantong, sehingga masih terdapat kekurangan 1 juta kantong," kata Menkes Budi dalam keterangan resminya, Kamis (4/7/2024).
Kebutuhan plasma darah pun belum mampu tercukupi. "Kebutuhan plasma Indonesia mencapai 350 ribu liter, dan baru dapat terpenuhi sebanyak 145 ribu liter,” ujar Menkes.
Untuk itu pemerintah menggencarkan implementasi transformasi kesehatan, termasuk mendorong ketahanan sektor kefarmasian dalam negeri melalui pemenuhan fraksionasi plasma yang dibutuhkan untuk memproduksi produk obat derivat plasma (PODP) yang selama ini masih bergantung pada impor.
Fraksionasi plasma sendiri adalah pemilahan plasma dari hasil pengolahan darah termasuk darah donor. Plasma yang dihasilkan untuk fraksionasi untuk kemudian diolah menjadi PODP seperti albumin, Intravenous immuniglobulin (IVIg), dan faktor VIII yang digunakan dalam berbagai pengobatan.