"Pertama, bullying, kedua kekerasan seksual, ketiga intoleransi. Itu kita siapkan prosedurnya," kata dia.
Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang aman, setara, dan bebas dari kekerasan.
"Bahkan nanti banyak perangkat yang kita pasang dalam rangka untuk menghindari tiga hal itu. Kita buat prosedur," katanya.
Diketahui, Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 akan dimulai pada bulan ini di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia.
Dari jumlah ini, sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025 dan sebanyak 37 titik akan dimulai di akhir Juli 2025.
Sebelum resmi dimulai, Kemensos melakukan simulasi berlangsung selama dua hari pada Rabu dan Kamis 9-10 Juli 2025. Para siswa akan menjalani uji coba pembelajaran dan menginap di asrama yang telah disediakan.
(Nur Ichsan Yuniarto)