"Dari dulu gratis mengurangi juga, saya contohkan ada anak-anak sekolah di depan Samsat itu pernah keleleran menunggu, padahal di situ ada angkot tapi nggak mau naik, nunggu bus Halokes, karena memang gratis, cuma kan itu bagi kami anak sekolah prospek tambahan juga," kata dia.
Keluhan sopir-sopir ini pun ditanggapi oleh Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Menurutnya, perlu adanya perbaikan dan peremajaan transportasi publik angkot - angkot yang ada di Malang. Makanya program By The Service (BTS) angkot ber-AC dan berakses WiFi dicanangkan Pemkot Malang.
"Sekarang bagaimana kita bisa membantu njenengan semua bersaing dengan online, dengan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat penggunanya," kata Wahyu Hidayat.
(NIY)