Rusia "sekarang menyerang target sipil, kota-kota, karena mereka tidak dapat memenangkan wilayah dan untuk menghindari Ukraina membebaskan lebih banyak wilayah," kata Jens Stoltenberg. Selanjutnya ia mengatakan, "Kami tidak akan mundur," dan NATO tidak akan goyah dalam komitmennya terhadap Ukraina.
"Fokus utamanya adalah mendukung Ukraina dan memastikan Presiden [Vladimir Putin] tidak menang," tegas Jens Stoltenber.
Dalam pertemuan dua hari yang berlangsung sampai Rabu (30/11), para menteri luar negeri akan membahas kebutuhan yang sangat mendesak untuk bantuan penyediaan listrik, setelah lebih banyak serangan Rusia dilakukan terhadap infrastruktur energi di Ukraina.
"Pesan dari kita semua adalah bahwa kita perlu berbuat lebih banyak," kata Jens Stoltenberg. "Rusia sebenarnya gagal di medan perang. Menanggapi itu, mereka sekarang menyerang sasaran sipil, kota-kota, karena mereka tidak mampu memenangkan wilayah,” jelasnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya memperingatkan Ukraina tentang musim dingin yang panjang dan keras, mengatakan bahwa Rusia akan terus menyerang "selama mereka masih memiliki rudal."
Di sela-sela pertemuan NATO di Bukarest, menteri luar negeri Jerman Annalena Baerbock mengadakan pertemuan negara-negara G7 dengan sekitar 20 negara mitra.
Fokus pertemuan itu adalah krisis energi yang dipicu oleh perang di Ukraina. Annalena Baerbock mengatakan para peserta berusaha untuk "lebih memahami dan memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak" menjelang konferensi internasional di Paris pada 13 Desember mendatang.
(DKH)