Dalam salah satu tulisannya berjudul "Nezar Patria, Teman Saya yang Asu" Budiman Soedjatmiko menggambarkan sosok Nezar Patria yang tak pernah mau berkonfrontasi dengan dirinya.
Budiman Soedjatmiko menggambarkan Nezar Patria sebagai sosok yang tenang dan tak ingin mengkritik berbagai pilihan kontroversial yang dia jalankan. Beda dengan Andi Arief yang sejak muda memang kerap berseberangan dengan dirinya dalam hal gagasan dan tindakan.
"Perdebatan dengan Andi adalah contoh “kemewahan” dalam bentuk perdebatan yang nyaris tak pernah terjadi antara saya dan Nezar. Entah karena dia yang suka ngalah atau karena diam-diam dia anggap apa pun yang saya katakan benar," tulis Budiman Soedjatmiko.
Perbedaan gaya itu sepertinya yang membuat Nezar Patria tidak jadi sorotan pemerintah di tahun 1998. Budiman Soedjatmiko dan beberapa rekan lainnya langsung ditahan.
Namun, Nezar Patria justru menghilang. Budiman Soedjatmiko saat itu mengonfirmasi bahwa Nezar Patria dan beberapa aktivis 1998 lainnya hilang diculik. Tak lama, mereka dibebaskan.