"Kita siap mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontingensi, baik unjuk rasa sampai dengan ancaman bom," kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal saat masuk lewat bandara atau pelabuhan. Pihaknya sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV, hingga face recognition.
Di mana hal tersebut bisa memonitor data orang-orang yang dalam dicurigai, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
"Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unjuk rasa sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris," kata Sigit.
Dengan koordinasi pengamanan ini, Sigit menegaskan yang paling utama adalah jangan sampai ada peristiwa di ring 3 yang dapat mengganggu di ring 2 dan ring 1.
"Ini menjadi satu kesatuan pengamanan yang harus kita laksanakan bersama-sama," tandasnya.
(FAY)