IDXChannel - Setidaknya 15 orang tewas akibat kerusuhan di Papua Nugini. Aksi kekerasan terpusat di ibu kota Port Moresby dan daerah Lae.
Awalnya, polisi dan pegawai negeri melakukan aksi protes dan mogok pada Rabu karena gaji mereka mengalami pemotongan. Aksi unjuk rasa kemudian menjadi tidak terkendali dan memicu penjarahan dan pembakaran.
Baca Juga:
Pemerintah sendiri membantah memangkas gaji pegawai negeri dan polisi. Perdana Menteri James Marape mengaku terjadi kesalahan administratif.
Menurut stasiun televisi ABC asal Australia, delapan orang tewas di Port Moresby, sementara tujuh korban jiwa tercatat di Lae.
Aksi kekerasan perlahan mulai mereda pada Kamis (11/1/2023), namun situasi masih tegang.