"Mereka bukan penggemar, mereka perusuh. Penggemar Maroko ada di sana untuk merayakannya," kata Close. Ada juga gangguan di kota Antwerpen dan Liege.
"Sedih melihat bagaimana beberapa orang menyalahgunakan situasi untuk menjalankan amok," kata Menteri Dalam Negeri Annelies Verlinden.
Polisi di negara tetangga Belanda mengatakan kekerasan meletus di kota pelabuhan Rotterdam, dengan petugas anti huru-hara berusaha membubarkan sekelompok 500 pendukung sepak bola yang memukul polisi dengan kembang api dan kaca.
Media melaporkan kerusuhan di ibu kota Amsterdam dan Den Haag.
Kemenangan Maroko adalah kekecewaan besar di Piala Dunia dan dirayakan dengan antusias oleh para penggemar dengan akar imigran Maroko di banyak kota Belgia dan Belanda.
(DKH)