Salah satu pengendara Ade (33) menyatakan sikap keberatan atas wacana ini. Ia yang bekerja sebagai ojek online dalam menyambung hidup pun merasa pendapatannya masih kurang.
Ditambah lagi, dengan adanya jalanan berbayar ini dapat membuat penghasilannya semakin kecil.
"Saya keberatan. Setiap kita lewat pasti bayar, tapi pendapatan kita Rp100 ribu aja kurang," ujarnya saat ditemui, Jumat (27/1/2023).
Ia pun berharap, tarif ERP tersebut sebaiknya ditiadakan agar pekerjaan sepertinya tetap bisa beroperasi seperti biasa dan tidak merugi.
"Ya menurut saya seperti biasa aja sih, biar narik lancar, kalau misalnya begitu narik malah merugi," jelasnya.