sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Petakan Prioritas Penurunan Stunting, Pemerintah akan Gelar Penimbangan Serentak

News editor Danandaya Arya Putra
19/03/2024 21:45 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan mengagendakan penimbangan serentak di seluruh Indonesia.
Petakan Prioritas Penurunan Stunting, Pemerintah akan Gelar Penimbangan Serentak. (Foto Danandaya/MPI)
Petakan Prioritas Penurunan Stunting, Pemerintah akan Gelar Penimbangan Serentak. (Foto Danandaya/MPI)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan mengagendakan penimbangan serentak di seluruh Indonesia pada April atau Mei 2024. Hal itu lakukan agar pihaknya memperoleh kepastian angka seberapa banyak balita stunting di Indonesia.

"Tadi arahan Pak Wapres menyampaikan bulan April nanti, antara bulan April, Mei kita akan mengadakan penimbangan serentak," katanya kepada wartawan usai Rapat Terbatas (Ratas) Tingkat Menteri di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).

Dia mengatakan, usai penimbangan serentak tersebut, nantinya bisa dilihat wilayah mana yang akan menjadi prioritas penurunan angka stunting. Sebab, angka stunting yang tinggi juga dipengaruhi oleh salah satu faktor wilayah yang Pendapat Asli Daerah (PAD) rendah.

Oleh karena itu, pendataan dibutuhkan agar wilayah yang PAD rendah bisa disuntikkan dana dari pusat untuk menurunkan angka stunting.

Selain itu, kata dia, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga meminta Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk melakukan revisi Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, bersama dengan Kemenko PMK, BKKBN, Kemenkes, Kemendagri, dan Kepala Lembaga lainnya.

"Termasuk tadi yang dibahas itu, beberapa langkah-langkah termasuk penetapan beberapa provinsi yang akan menjadi prioritas, termasuk yang lebih penting lagi kan harus revisi Perpres kan, karena Perpres 72 kan sudah hampir selesai masa berlakunya," katanya.

"Ada korelasi antara daerah-daerah yang tingkat fiskalnya rendah karena PAD-nya rendah itu memang angka stuntingnya tinggi karena itu nanti akan kita data daerah mana-mana saja yang perlu kita beri penguatan atau booster lah untuk anggarannya untuk penanganan stunting," pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan penurunan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada 2024.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement