sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PLN Indonesia Power Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida Bali

News editor Atikah Umiyani/MPI
10/03/2024 21:30 WIB
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen menambah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nusa Penida.
PLN Indonesia Power Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida Bali. (Foto: MNC Media)
PLN Indonesia Power Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida Bali. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen menambah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nusa Penida

Saat ini, sudah terdapat PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MW. Selain untuk mendukung pariwisata pulau dewata dengan energi bersih, langkah ini juga sebagai bentuk dukungan untuk wujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 serta implementasi proses bisnis yang diselaraskan dengan aspek Environmental, Social and Governance (ESG).

"Dengan pengembangan PLTS di Nusa Penida ini tidak hanya mendukung target NZE secara nasional, namun juga khususnya Bali NZE yang telah ditargetkan Pemerintah Bali lebih cepat 15 tahun dari target nasional yaitu pada tahun 2045," ungkap Senior Manager PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali I Made Harta Yasa dalam keterangan pers, Minggu (10/3/2024).

Dalam jangka menengah, sistem kelistrikan di Nusa Penida akan ditambah dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang berkomponen PLTS dan PLTB yang dipadukan dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Proyek PLTS ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2025, dan PLTB pada 2026.

Rencana pengembangan sistem Nusa Penida ini mendapat dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI dalam kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik di Provinsi Bali.

Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik Sugeng Suparwanto menyampaikan bahwa PLTS Hybrid Nusa Penida yang saat ini sudah ada tidak hanya telah sukses menjadi icon atau showcase dari gelaran KTT G20 pada bulan November 2022 yang lalu, namun sekaligus menandai komitmen bersama pada transisi energi. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P Hutajulu juga memberikan dukungan terkait penyusunan regulasi ketenagalistrikan melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN disusun sesuai arah pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk mendukung target NZE, dengan masa berlaku sampai dengan 2060. 

PT PLN (Persero) selaku Holding Company dari PLN Indonesia Power, memiliki peran startegis kelistrikan di Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjalankan program transisi energi menuju NZE melalui peningkatan kapasitas pembangkit dengan teknologi bersih untuk mendukung pertumbuhan konsumsi listrik sebagai penggerak perekonomian Indonesia. 

Pengembangan PLTS di Nusa Penida merupakan salah satu program yang telah tersusun dalam Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Persero Tahun 2021-2030 yang disebut RUPTL Paling Hijau karena 52% pembangkit listrik yang akan dibangun memanfaatkan sumber energi terbarukan. 

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan bahwa dalam RUPTL Paling Hijau jumlah porsi pembangunan pembangkit EBT sebesar 20,9 GW dan dari porsi tersebut 5,2 GW merupakan pembangit listrik tenaga surya dan bayu. 

Sesuai komitmen Pemerintah dan PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power siap mendukung program transisi energi di Indonesia. 

Direktur Operasi Pembangkit Gas PT PLN Indonesia Power Djoko Mulyono menyampaikan bahwa PLN Indonesia Power akan terus mengejar target bauran EBT salah satunya melalui pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida. (WHY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement