IDXChannel- Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghapus tarif impor terhadap produk Jepang dalam pembicaraan 45 menit lewat panggilan telepon.
Dilansir Channel News Asia, Jumat (23/5/2025), Ishiba menekankan tarif tersebut tidak hanya berdampak pada perdagangan, tapi juga menghambat investasi dan penciptaan lapangan kerja di AS.
Jepang dikenai tarif dasar 10 persen dan tambahan 25 persen untuk sektor otomotif, baja, dan aluminium. Jepang dan AS masih dalam proses negosiasi.
Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, dikirim ke AS untuk bernegosiasi terkait kebijakan perdagangan kedua negara. Akazawa menegaskan Jepang ingin mencari solusi saling menguntungkan, meskipun kecewa karena Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, tidak akan hadir saat negosiasi.
Tarif 25 persen terhadap mobil dan suku cadang dinilai sangat merugikan Jepang. Sebab, industri otomotif menyumbang sekitar 8 persen dari total lapangan kerja di Jepang.