“Sampai dengan tahun 2027, pembangunan MRT sudah dilakukan di bawah tanah, tidak ada lagi di permukaan. Sehingga, diharapkan renovasi ataupun penyempurnaan kawasan Kota Tua dapat dilakukan tahun 2027. Dan tahun 2029, MRT sudah tersambung ke Kota Tua dan menjadi kawasan TOD,” ujarnya.
Selain revitalisasi Kota Tua, Pemprov DKI sedang menyiapkan pembangunan rumah sakit berstandar internasional di atas lahan Sumber Waras seluas 3,6 hektare setelah mendapatkan clearance dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kami ingin membangun rumah sakit tipe A yang bertaraf internasional. Dengan luas area dan lokasi yang strategis, kami ingin rumah sakit ini menjadi rujukan utama di Indonesa yang berkaitan dengan penyakit jantung, kanker, dan penyakit khusus lainnya,” ujar Pramono.
Lebih lanjut, Pramono berharap penetapan revitalisasi kawasan Kota Tua dan pembangunan RS di Sumber Waras menjadi PSN dapat memudahkan proses perizinan, pendanaan, dan koordinasi lintas lembaga.
Terhadap usulan tersebut, Pramono mengungkapkan, Menko Perekonomian akan mempelajari proposal Pemprov DKI. Dia optimistis pemerintah pusat akan mendukung usulan tersebut karena membawa manfaat langsung kepada masyarakat.
“Spirit usulan ini untuk kepentingan bersama. Saya yakin pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh. Kami akan segera melengkapi semua administrasi yang dibutuhkan untuk pembangunan Kota Tua dan rumah sakit di Sumber Waras,” katanya.
(Dhera Arizona)