Ia tidak mengatakan bagaimana ia meninggalkan Madagaskar atau di mana ia berada, tetapi sebuah laporan mengklaim ia diterbangkan keluar dari negara itu dengan pesawat militer Prancis.
Kementerian Luar Negeri Prancis menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Madagaskar adalah bekas koloni Prancis dan Rajoelina dilaporkan memiliki kewarganegaraan Prancis.
Protes anti-pemerintah dimulai pada 25 September karena pemadaman air dan listrik parah, tetapi kemudian berkembang menjadi demonstrasi yang lebih luas terhadap Rajoelina dan pemerintahannya.
Ini adalah krisis politik terbesar di Madagaskar sejak 2009. Saat itu, Rajoelina memimpin negara kepulauan di Samudera Hindia tersebut setelah kudeta militer. (Wahyu Dwi Anggoro)