IDXChannel—Simak profil Halim Kalla, adik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) I di Kalimantan Barat.
Kejadian dugaan korupsi itu terjadi selama 10 tahun, yakni pada 2008-2018. Korupsi ini mengkaibatkan PLTU tersebut mangkrak dan dinyatakan total loss oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
PLTU tersebut dibangun di Desa Jungkat, Mempawah, Kalimantan Barat. Jika pembangunannya sesuai rencana, pembangkit itu bakal memiliki daya sebesar 2x50 megawatt.
Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Polri menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, salah satunya adalah Halim Kalla (HK). Mengutip catatan Sindonews (7/10/2025), niatan jahat dalam kasus ini adalah pemufakatan untuk memenangkan tender.
Di mana pemenangan tender diberikan kepada perusahaan Halim Kalla. Dalam kasus ini, adik Jusuf Kalla ini menjabat sebagai presiden direktur PT Bakti Resa Nusa (BRN) yang terlibat dalam proyek yang diduga dikorupsi ini.
Dirtindak Kortas Tipidkor Polri Brigjen Pol. Totok Suharyanto menyebutkan bahwa salah satu tersangka, yakni Fahmi Mochtar selaku Dirut PLN, melakukan pemufakatan untuk memenangkan HK dan tersangka lain dari PT BRN sebagai pemenang tender.
Kemudian terdapat pengaturan-pengaturan yang membuat keterlambatan pembangunan, sehingga proyek tidak juga selesai sampai saat ini. Total kerugian negara akibat dugaan korupsi ini mencapai sekitar Rp1,3 triliunan.
Bagaimana profil Halim Kalla dan seperti apa sepak terjang kariernya sebelum terjerat kasus dugaan korupsi ini?
Profil Halim Kalla, Adik Mantan Wapres Jusuf Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi
Halim terlahir pada 1 Oktober 1957 di Sulawesi Selatan, dan saat ini tengah berusia 68 tahun. Dia memulai bisnis sejak 1990-an. Pada 2006 dia memperkenalkan Digital Cinema System (DCS) ke dunia hiburan Indonesia.
Saat itu DCS adalah teknologi anyar dalam produksi, peredaran, dan penayangan film-film di bioskop. Lalu pada 2009, dia berpolitik dan mengikuti pemilu legislatif dan lolos. Dia berpartisipasi di Komisi VII DPR yang membidangi riset, lingkungan hidup, ESDM, dan teknologi.
Halim juga memiliki bisnis otomotif lewat perusahaannya, Haka Auto. Pada April 2024, perusahaannya ini membuka toko diler BYD di Cibubur, Jakarta. Selain itu dia juga pernah menjabat posisi penting di sejumlah perusahaan swasta di Indonesia.
Itulah informasi singkat tentang profil Halim Kalla.
(Nadya Kurnia)