Meski demikian, Aam mengatakan Indonesia khususnya wilayah yang dilewati garis khatulistiwa ketika puncak musim hujan masih akan terjadi hujan. “Tapi meskipun demikian karena kita ada di khatulistiwa, meskipun kita pada puncak kemarau kita masih punya banjir, kita masih punya hujan.”
“Ada beberapa lokasi di negara kita khususnya Sumatera bagian tengah ke utara yang dipengaruhi oleh fenomena-fenomena regional seperti gelombang ekuator dan lain-lainnya menyebabkan terjadinya akumulasi dari awan dan menyebabkan intensitas hujan cukup tinggi. Ini yang kemudian masih terjadi banjir di beberapa tempat,” paparnya.
Lebih lanjut, Aam mengatakan bahwa Minggu akhir Agustus ada beberapa kondisi yang harus menjadi atensi kita bersama, misalkan kenaikan hotspot, kemudian peningkatan kejadian kebakaran khususnya di kaki gunung.
“Kalau minggu-minggu sebelumnya, kalau di daerah Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu kebakaran lahan, semak belukar dan lain-lain, di dekat perumahan. Minggu kemarin itu lebih banyak ke kawasan yang lebih luas, lebih terbuka seperti kaki gunung. Tapi ini tentu saja harus menjadi atensi kita karena akan sangat banyak kerugian-kerugian ekologis yang bisa kita alami,” jelasnya.
(FRI)