sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI

News editor Dian Kusumo
05/01/2023 15:55 WIB
Para pelayat berduyun-duyun ke Lapangan Santo Petrus pada Kamis (5/1/2023) pagi untuk menghadiri pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI . 
Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI. (Foto: MNC Media)
Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI. (Foto: MNC Media)

Mereka termasuk beberapa kepala negara lainnya, setidaknya empat perdana menteri dan dua delegasi perwakilan kerajaan. 
Sebagai ritual pemakaman, peti mati Paus Benediktus nantinya akan dibawa dari basilika dan ditempatkan di depan altar saat umat 
Katolik membaca rosario. Ritual itu sendiri dimodelkan pada kode yang digunakan untuk paus yang meninggal tetapi dengan beberapa modifikasi mengingat Benediktus bukanlah paus yang berkuasa ketika dia meninggal. 

Setelah Misa, peti mati cemara Paus Benediktus akan ditempatkan di dalam peti seng, kemudian peti kayu ek luar sebelum dimakamkan di ruang bawah tanah di gua di bawah basilika yang pernah menampung makam St. Yohanes Paulus II sebelum dipindahkan ke basilika utama. Sekitar 200.000 memberikan penghormatan kepada Benediktus selama tiga hari di Basilika Santo Petrus. 

Terlahir dengan nama Joseph Ratzinger, Paus Benediktus meninggal pada 31 Desember dalam usia 95 tahun. Ia dianggap sebagai salah satu teolog terbesar abad ke-20 dan menghabiskan seumur hidupnya untuk menjunjung tinggi doktrin gereja. Tapi dia akan tercatat dalam sejarah untuk satu tindakan revolusioner yang mengubah masa depan kepausan: Dia pensiun, paus pertama dalam enam abad yang melakukannya.

Paus Fransiskus memuji keberanian pendahulunya itu untuk menepi ketika dia yakin dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk memimpin gereja, dengan mengatakan pengunduran dirinya "membuka pintu" bagi paus lain yang melakukan hal yang sama. 

Pada bagiannya, Paus Francis baru-baru ini mengatakan dia telah meninggalkan instruksi tertulis yang menguraikan kondisi di mana dia juga akan mengundurkan diri jika dia menjadi tidak mampu. Selama seperempat abad Santo Yohanes Paulus II sebagai paus, Paus 
Benediktus mempelopori tindakan keras terhadap perbedaan pendapat sebagai prefek Kongregasi Ajaran Iman, mengambil tindakan terhadap teologi pembebasan berhaluan kiri yang menyebar di Amerika Latin pada tahun 1970-an dan menentang perbedaan pendapat para teolog dan biarawati yang tidak mengikuti garis keras Vatikan dalam hal-hal seperti moral seksual. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement