"Setidaknya, penggunaan satelit sipil yang provokatif seperti itu patut dipertanyakan berdasarkan Perjanjian Luar Angkasa (1967),” ujar dia.
Peringatan Vorontsov datang pada diskusi meja bundar di parlemen Rusia yang berfokus pada warisan Prakarsa Pertahanan Strategis era Reagan, dan bagaimana hal itu memengaruhi perencanaan militer AS saat ini.
Menjelang pengumuman proyek luar angkasa baru NATO pada Rabu, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan blok pimpinan AS akan menggunakan satelit komersial sebagai pendorong militer.
"Ini akan meningkatkan intelijen dan pengawasan kami, dan mendukung misi dan operasi NATO,” ujar Stoltenberg. Dia menambahkan, “Ini akan memungkinkan navigasi, komunikasi, dan peringatan dini peluncuran rudal yang lebih baik.”
Kepala NATO mengungkapkan proyek tersebut saat dia melaporkan tentang apa yang dilakukan organisasi tersebut untuk membantu pasukan Ukraina melawan Rusia.