Rusia menggambarkan resolusi tersebut sebagai tindakan yang tak berimbang dan dan anti-Rusia. Moskow pun mendesak negara-negara untuk memilih tidak jika tidak dapat diubah. Sekutu Moskow, Belarusia, gagal dalam upaya untuk mengubah teks dengan amendemen termasuk “pencegahan eskalasi konflik lebih lanjut dengan memberi makan para pihak dengan senjata mematikan”.
Negara-negara Barat telah mengirimkan ke Ukraina berabgai macam senjata dengan nilai miliaran dolar AS sejak Rusia menyerang negara tetangganya itu. Amerika Serikat dan NATO dalam sepekan terakhir menuduh China mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia dan memperingatkan Beijing agar tidak melakukan tindakan semacam itu.
“Satu tahun memasuki krisis Ukraina, fakta-fakta brutal menawarkan banyak bukti bahwa mengirimkan senjata tidak akan membawa perdamaian,” kata wakil Duta Besar China untuk PBB, Dai Bing, menjelang pemungutan suara.
“Itu hanya menambahkan bahan bakar ke api hanya akan memperburuk ketegangan,” ujarnya, menyindir tindakan negara-negara Barat.
Abstainnya China dalam pemungutan suara di PBB tampaknya mencerminkan upaya Beijing untuk tetap mempertahankan upaya diplomatik dalam penyelesaian konflik Ukraina. China menegaskan, kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati.
(DKH)