sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Schmid dari The Fed Kansas City Enggan Pangkas Suku Bunga Lebih Lanjut

News editor Kunthi Fahmar Sandy
07/10/2025 07:17 WIB
Presiden Bank Sentral Federal Reserve Kansas City, Jeff Schmid, pada hari Senin mengisyaratkan bahwa ia enggan memangkas suku bunga lebih lanjut.
Schmid dari The Fed Kansas City Enggan Pangkas Suku Bunga Lebih Lanjut (FOTO:iNews Media Group)
Schmid dari The Fed Kansas City Enggan Pangkas Suku Bunga Lebih Lanjut (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden Bank Sentral Federal Reserve Kansas City, Jeff Schmid, pada hari Senin mengisyaratkan bahwa ia enggan memangkas suku bunga lebih lanjut. 

Dilansir dari laman Investing Selasa (7/10/2025), ia menyebut bahwa sementara The Fed bernavigasi di antara risiko kebijakan yang terlalu ketat dan terlalu longgar. Maka dari itu, The Fed harus tetap fokus pada bahaya inflasi yang terlalu tinggi.

Schmid mendukung penurunan suku bunga seperempat poin persentase pada bulan September oleh The Fed. Dia menyebutnya sebagai manajemen risiko yang tepat mengingat kondisi pasar tenaga kerja yang sedang memburuk. 

Namun, keraguannya tentang pelonggaran kebijakan semakin menunjukkan kesulitan yang dihadapi Ketua The Fed, Jerome Powell dalam membangun konsensus untuk keputusan penetapan suku bunga The Fed berikutnya akhir bulan ini.

Setidaknya beberapa pembuat kebijakan The Fed lainnya telah menyuarakan kekhawatiran bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut dapat memicu kembali inflasi, termasuk Lorie Logan dari The Fed Dallas dan Beth Hammack dari The Fed Cleveland.

Sementara itu, Gubernur terbaru The Fed, Stephen Miran menyerukan penurunan suku bunga yang tajam dalam beberapa pertemuan mendatang.

Meskipun Miran satu-satunya yang berpandangan demikian, beberapa pembuat kebijakan Fed lainnya, termasuk Wakil Ketua Pengawasan Michelle Bowman dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly, mendukung beberapa pemangkasan suku bunga lebih lanjut untuk mencegah pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. 

Data terbaru menunjukkan pertambahan lapangan kerja bulanan telah anjlok.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Schmid mengatakan kepada CFA Society Kansas City bahwa ia yakin bisnis menunda perekrutan sementara mereka menghadapi ketidakpastian kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan mencoba mengatasi implikasi kecerdasan buatan terhadap kebutuhan tenaga kerja mereka di masa depan.

Namun, berbagai indikator termasuk tingkat pengangguran sebesar 4,3 persen menunjukkan pasar kerja secara keseluruhan tetap sehat.

Sementara itu, inflasi masih terlalu tinggi, dengan inflasi sektor jasa diperkirakan telah stabil di sekitar 3,5 pesen dalam beberapa bulan terakhir, jauh di atas target inflasi The Fed sebesar 2 persen.

"Salah satu tanda yang mengkhawatirkan adalah kenaikan harga juga semakin meluas," ujar Schmid kepada CFA Society Kansas City. "Secara keseluruhan, saya mengantisipasi dampak tarif terhadap inflasi yang relatif kecil, tetapi saya memandangnya sebagai tanda bahwa kebijakan telah dikalibrasi dengan tepat, alih-alih tanda bahwa suku bunga kebijakan harus diturunkan secara agresif, " tutur dia.

Schmid mencatat bahwa para pembuat kebijakan The Fed menghadapi dilema jika mereka memangkas suku bunga untuk mendorong pasar tenaga kerja, ada risiko inflasi yang lebih tinggi, tetapi jika mereka menetapkan suku bunga yang cukup tinggi untuk menurunkan inflasi sehingga hal itu dapat meningkatkan pengangguran.  Ini adalah tindakan penyeimbangan yang juga dicatat oleh Ketua Fed Powell.

"Kendala menyebabkan keputusan sulit tentang bagaimana menyeimbangkan tujuan yang saling bertentangan, dan Fed telah ditugaskan untuk mengambil keputusan sulit ini terkait inflasi dan ketenagakerjaan," kata Schmid pada hari Senin. 

"Dalam menyeimbangkan kendala ini, pandangan saya adalah Fed harus mempertahankan kredibilitasnya dalam hal inflasi," ujarnya.

Secara keseluruhan, mengingat kondisi ekonomi dan pasar keuangan, dia memandang kebijakan saat ini hanya sedikit membatasi, yang menurutnya sudah tepat.

Pasar keuangan saat ini memperkirakan kemungkinan besar akan terjadi penurunan suku bunga seperempat poin lagi pada dua pertemuan The Fed berikutnya, yaitu pada bulan Oktober dan Desember.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement