"Sekarang atau tidak sama sekali ketika menyangkut kebijakan tentang kelahiran dan membesarkan anak, ini adalah masalah yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi," tambahnya.
Kishida mengatakan dia akan mengajukan rencana meningkatkan anggaran untuk kebijakan terkait anak pada bulan Juni. Ia menekankan bahwa pemerintahannya akan membentuk badan pemerintah Anak dan Keluarga pada April yang berfungsi untuk mengawasi masalah tersebut.
Jepang adalah negara termahal ketiga di dunia untuk membesarkan anak, menurut YuWa Population Research. Negara tersebut berada di belakang China dan Korea Selatan, negara-negara yang juga mengalami penyusutan populasi dalam tanda-tanda yang mengkhawatirkan ekonomi global.
Negara-negara lain juga menghadapi populasi yang menua dan menyusut. Pekan lalu, China melaporkan populasinya turun pada 2022 untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.
(DKH)