“Pada Juli-Agustus tahun ini, angin sedang mengarah ke Samudera Hindia. Jadi sangat tidak mungkin mengarah ke Jakarta dengan jarak yang lebih dari 100 km pada bulan Juli-Agustus ini,” papar dia.
Maka dari itu, dia meminta CREA untuk memperjelas permodelan kajian yang menyebutkan polusi udara akibat PLTU.
Jika benar CREA menggunakan pemodelan kualitas udara dengan Calpuff, maka kecil kemungkinan polusi itu diakibatkan oleh PLTU. Menurutnya, jika digunakan lebih dari 100 km, maka hasil yang dilakukan membutuhkan sarana komputasi yang handal serta potensi untuk tidak valid besar.
“Saya perikirakan hasilnya kurang valid. Dia mengukur sampai Bandung. Jarak PLTU yang diukur sampai Bandung itu hampir 250 kilometer. Software Calpuff itu biasanya digunakan untuk mengukur jarak dekat. Tidak lebih dari radius 100 kilometer,” katanya.
(YNA)