Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Dwi Purwantoro mengatakan, sedimentasi berat telah menurunkan kedalaman sungai secara signifikan sehingga memicu luapan ke permukiman. Normalisasi sungai menjadi langkah prioritas.
“Kedalaman sungai yang sebelumnya sekitar 2 meter sekarang tersisa 0,5 meter akibat sedimentasi. Karena itu kita lakukan normalisasi agar saat hujan deras, aliran tidak meluap,” katanya Dwi Purwantoro.
Penanganan tanggap darurat dilakukan pada dua sungai di Kota Sibolga dan enam sungai di Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Kita akan menambah alat dan SDM untuk mempercepat pengerjaan, terutama mengingat kondisi cuaca yang masih harus diwaspadai,” kata Dwi.
Kementerian PU memastikan seluruh penanganan darurat dilakukan dengan mengedepankan keselamatan masyarakat serta pemulihan konektivitas dan layanan dasar.
(Nur Ichsan Yuniarto)