"Kita juga tidak kasat tidak tidur. Polsek tidak tidur dan bahkan pemerhati, ahli narkoba sangat banyak. Artinya kita sepakat, kita harus melakukan pengawasan secara bersama. Kita nggak tahu di negara semaju itu ada keadaan seperti itu," kata dia.
Meski demikian Karyoto mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap narkoba masih belum terwujud. Masyarakat mengganggap bahwa orang makai narkoba menjadi suatu aib, akibatnya keluarga akan menyembunyikan anggota keluarga lainnya jika terkena narkoba.
"Padahal negara melakukan upaya rehabilitasi secara gratis. Dulu saat saya di BNN kalau tidak salah mencapai 100 ribu rehab saja tidak tercapai," katanya.