Dengan cara seperti itu, Hamas dipaksa terus memulai segala sesuatu dari bawah. Situasi itu juga membuat Hamas intensif merangkul perlawanan bersenjata. Mereka kian agresif melakukannya karena prilaku buruk pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Tak tahu pasti
Selama periode itu, blokade Gaza tak pernah dicabut. Tapi sejak itu pula fungsi terowongan bawah tanah menjadi tak lagi sekedar kanal ekonomi, karena juga menjadi jalur memasukkan senjata dan tempat menghindari bombardemen Israel.
Bom konvensional hanya bisa menembus tanah sampai kedalaman 20 meter, sedangkan kedalaman terowongan Gaza mencapai 30-70 meter. Ini membuat terowongan menjadi sangat strategis secara politik dan militer bagi banyak kelompok perlawanan Palestina, khususnya Hamas.
Setelah Hamas mempermalukan Israel pada 7 Oktober yang di antaranya dengan memanfaatkan terowongan-terowongan itu, Israel menjadi tak punya opsi selain menghancurleburkan Hamas.
Tak lagi hanya menyerang Gaza dari udara dan laut, Israel pun melancarkan serangan dari darat.