Keberhasilan misi darat ini sendiri disebut-sebut tergantung kepada kemampuan Israel dalam menghancurkan jaringan terowongan tanah Gaza.
Seorang menteri Israel keceplosan mengatakan bom nuklir harus digunakan di Gaza.
Pernyataan sang menteri melukiskan situasi berat yang dihadapi Israel, walau media massa mereka gencar menyatakan operasi militer di Gaza berjalan mulus.
Operasi militer itu sendiri sudah merenggut belasan ribu warga sipil Gaza, yang kebanyakan wanita dan anak-anak.
Namun Israel percaya diri meneruskan operasinya karena tahu "advokat-advokat" mereka, khususnya Amerika Serikat, siap mementahkan suara kritis dunia.