sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tom Lembong Mengaku Terkejut saat Dirinya Ditetapkan Tersangka Kasus Impor Gula

News editor Irfan Ma'ruf
21/11/2024 15:49 WIB
Mantan Mendag Tom Lembong mengaku terkejut saat ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus impor gula pada 2015-2016.
Mantan Mendag Tom Lembong mengaku terkejut saat ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus impor gula pada 2015-2016. (Arif Julianto/MPI)
Mantan Mendag Tom Lembong mengaku terkejut saat ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus impor gula pada 2015-2016. (Arif Julianto/MPI)

IDXChannel – Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong mengaku terkejut saat ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus impor gula pada 2015-2016.

Hal ini diungkapkan oleh Tom Lembong saat hadir dalam sidang gugatan praperadilannya melawan Kejaksaan Agung (Kejagung) di PN Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024).

Tom hadir secara online lewat Zoom meeting. Dia tampak diapit dua orang saat menyampaikan pernyataannya di sidang gugatan praperadilan.

Dalam keterangannya, Tom menjelaskan perjalanan politiknya hingga dia ditetapkan sebagai tersangka, serta keprihatinannya terhadap proses hukum yang dijalaninya.

Dalam dokumen yang ditulis pada Senin, 18 November 2024, Tom mengungkapkan bahwa dia telah terjun ke dunia politik dan kebijakan selama lebih dari 11 tahun, namun belum pernah sekalipun diperiksa oleh aparat hukum di negara mana pun.

Dia menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh kejaksaan pada bulan lalu adalah yang pertama dalam hidupnya.

"Seumur hidup saya, termasuk 11 tahun saya bergerak di dunia kebijakan dan politik, saya belum pernah sekalipun diperiksa oleh aparat hukum mana pun. Jadi pemeriksaan saya oleh kejaksaan bulan lalu adalah pertama kali dalam hidup saya," kata Tom dalam keterangannya pada Kamis (21/11/2024).

Tom juga mengungkapkan penyesalannya karena tidak memahami proses hukum dan konsekuensi dari pilihan kata serta struktur kalimat yang digunakan selama pemeriksaan.

Dia menambahkan bahwa selama pemeriksaan tersebut, dia berusaha menyampaikan fakta yang sebenar-benarnya, tanpa ada niat untuk menyembunyikan informasi. Namun, ia mengakui bahwa ia kini menyadari pentingnya pendampingan dari penasihat hukum yang mengerti situasi dan konteks yang dihadapinya.

"Saya merasa tidak ada indikasi apapun yang mencurigakan atau patut dicurigai. Maka saya tidak pernah membawa penasihat hukum selama saya diperiksa sebagai saksi. Baru sekarang saya mengalami betapa pentingnya pendampingan oleh penasihat hukum yang mengerti saya," kata Tom.

Tom juga menyampaikan kekagetannya saat mengetahui dirinya ditetapkan sebagai tersangka, meskipun ia merasa telah memberikan kesaksian dengan jujur dan tidak ada perbuatan yang salah. Ia mengaku sangat terkejut dan masih belum tahu persis perbuatan apa yang menyebabkan dirinya ditetapkan sebagai tersangka.

"Saya terus meyakini bahwa saya bersama segenap jajaran Kementerian Perdagangan saat saya menjabat sebagai menteri senantiasa bertindak secara profesional," katanya.

Tom juga menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan, dia dan jajaran kementerian selalu bertindak transparan. Semua kebijakan, termasuk yang berkaitan dengan impor gula, selalu melibatkan berbagai pihak terkait dan instansi yang berkompeten.

"Selama saya menjabat, saya dan jajaran saya di Kementerian Perdagangan transparan. Semua surat izin dan peraturan yang dibuat selalu melibatkan berbagai pihak dan instansi terkait," kata Tom.

Tom juga mengungkapkan bahwa selama masa jabatannya, dia tidak pernah menerima teguran atau sanksi dari pihak manapun dan tidak pernah menjadi subjek investigasi, baik dari BPKP, BPK, maupun instansi lainnya.

Semua kebijakan yang diambil, termasuk kebijakan impor gula yang kini dipermasalahkan, selalu berfokus pada kepentingan masyarakat dan dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Saya dan jajaran saya selalu mengutamakan kepentingan masyarakat dan menjalankan perintah Presiden, termasuk dalam hal kebijakan impor gula, yang menjadi salah satu perhatian utama Presiden," kata Tom.

Tom juga menggaris bawahi bahwa selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan, dia selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Presiden, Menteri Koordinator, hingga Kapolri, dalam setiap kebijakan yang diambil, terutama dalam masalah pangan dan impor.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement