IDXChannel - Tren membeli obat dengan menitip alias Jastip sedang populer di Indonesia, kualitas obat yang dianggap jauh lebih baik dan harganya lebih murah membuat tren ini kian marak. Lalu apa kata Kementerian Kesehatan (Kemenkes)?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan bahwa pada umumnya, karena harga obat di Indonesia lebih mahal dibandingkan luar negeri. Terlebih untuk obat yang bermerek dua sampai tiga kali lipat perbedaan harganya.
"Obat generik kita memang murah tapi begitu obat yang bermerek itu ada yang dua kali lipat ada tiga kali lipat dari harga kita di sini. Bahkan studi kecil yang dilakukan itu yang jastipnya cuma 5% sampai 15% itu masih lebih murah obatnya yang pakai jastip," kata dr Nadia kepada MNC Portal di Kementerian Kesehatan, Rabu (15/3/2023)
Obat Apa Saja?
Menurut dr Nadia obat-obatan yang kerap dilakukan jastip ialah obat yang bermerek, penyakit kanker, obat gula sampai vitamin. Sehubungan dengan ini, ia mengajak agar para pihak terkait, bisa melaporkan apa saja obat yang dibutuhkan untuk menghindari jastip.
Untuk memenuhi obat-obatan mahal tersebut, kata dr Nadia diperlukan komunikasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).