“Delivery-nya harus cepat. Sampai di sekolah tidak boleh terlalu lama disimpan, harus langsung dimakan,” katanya.
Selain itu, pihaknya kini mewajibkan uji organoleptik di laboratorium sebelum makanan dibagikan. Uji ini dilakukan dengan membuka, mencium, dan mencicipi makanan. “Kalau bagus kita langsung lanjutkan, kalau jelek kita langsung tarik,” kata dia.
Tidak hanya itu, BGN juga meningkatkan pelatihan bagi penjamah makanan. Dadan mengungkapkan jika banyak petugas SPPG yang merasa pekerjaannya sudah menjadi rutinitas, sehingga berpotensi lengah. Oleh karena itu, BGN memutuskan untuk mengadakan pelatihan penyegaran setiap dua bulan.
“Pelatihan ini dilakukan setiap Sabtu dan Minggu, bekerja sama dengan pemda, dinas kesehatan, dinas lingkungan, ketahanan pangan, BPOM, dan lain-lain,” ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)