"Karena slot time ini berebut dengan Airlines dari semua negara pengirim jamaah haji, maka Garuda tidak kebagian slot time yang dibutuhkan untuk membawa jamaah haji sesuai kontrak penerbangan," kata Saiful.
Seperti diketahui, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini diwarnai pengalihan slot time penerbangan untuk 46 kelompok terbang (kloter) jamaah Indonesia pada gelombang pertama pemulangan.
Sekira 18 ribu jamaah yang berangkat pada gelombang pertama (mendarat di Madinah), semestinya pulang melalui Jeddah. Namun, karena Garuda Indonesia gagal mendapatkan slot time di Bandara Jeddah, jamaah harus pulang melalui Madinah.
(FAY)