“Ide agar sebagian kebutuhan konsumsi diberikan dalam bentuk uang tunai perlu dipertimbangkan serius. Ini untuk menghindari makanan katering yang terbuang mubazir sekaligus untuk memberikan multiplier effect. Mereka bisa diberikan Rp 8 juta per jemaah misalnya,” sarannya.
Masih terkait konsumsi, selama Komisi VIII DPR melakukan survei di Arab Saudi, ia mendapat informasi bahwa sejumlah hotel bisa menawarkan catering dengan harga yang lebih terjangkau, SAR 11-12 per porsi, bahkan ada yang menawarkan dengan konsep buffet, SAR 35 untuk 3 kali makan.
Oleh karena itu, Bukhori optimistis bisa menurunkan BPIH hingga Rp82 juta jika semua komponen biaya itu berhasil ditekan. “Jika BPIH itu Rp82 juta, konsekuensinya bipih cukup Rp47 juta. Rincinya, Rp25 juta itu setoran awal, dari virtual account 5 juta, dan jamaah cukup menambah Rp17 juta sementara Rp35 juta dibayar oleh dana efisiensi,” pungkasnya.
(DES)