Oleh karena itu, kata Wapres, apapun keputusannya, Pemerintah Indonesia akan menerima meskipun sebenarnya kuota saat ini belum seperti kuota sebelum pandemi. Sebab, hanya Pemerintah Arab Saudi yang tahu kondisi dan berapa jumlah orang yang boleh berkunjung ke tanah suci.
"Kita biasanya kalau normal itu di atas 200.000 jamaah, sekarang kita diberi 100.000 lebih," ucapnya.
Meskipun demikian, menurut Wapres, pemberian kuota tersebut tetap harus diterima dan disyukuri karena Indonesia termasuk negara yang memperoleh kuota cukup banyak dibandingkan negara lain.
"Jadi kita terima saja berapa jumlahnya dan kita termasuk yang memperoleh [jumlah] cukup istimewa, sebab yang lainnya kan di bawah kita, dan kita cukup lumayan," ungkapnya.
Namun demikian, Wapres juga meminta masyarakat agar tetap bersabar. Sebab, belum normalnya jumlah kuota haji secara otomatis menyebabkan waktu antrian pemberangkatan haji yang semakin lama.