Lebih lanjut terkait teknis Urusan Haji, kata Nasrullah, pihaknya telah meminta kepada Kementerian Haji dan Umrah agar mengimbau Muassasah atau Sayarikah Arab Saudi dan penyelenggara ibadah umrah mengatur pergerakan jamaah dari hotel ke bandara pada saat kepulangan.
Pergerakan jamaah juga perlu memperhatikan rentang waktu yang wajar dengan jadwal penerbangan. "Kami minta agar penyelenggara umrah menertibkan jemaahnya saat transit di kota Jeddah agar tidak berkerumun di pinggir pertokoan Corniche Balad dan tidak mengganggu ketertiban umum," tuturnya.
"Kementerian Haji dan Umrah siap memberikan informasi berkala kepada Teknis Urusan Haji jika dibutuhkan terkait statistik dan pergerakan jemaah umrah dari Indonesia dan dari negara-negara lainnya selama berada di Arab Saudi," kata Nasrullah.
Sebagai informasi, lebih 200 ribu jamaah umrah dari Indonesia sudah datang ke Arab Saudi dalam rentang Agustus sampai September 2022. Tahun ini, pemerintah Indonesia menargetkan ada sekitar 1,5 juta sampai dengan 2 juta jamaah. (FAY)