“Pesantren tidak hanya mendidik santri untuk alim dan saleh, tapi juga tangguh dan mandiri secara ekonomi. Dari pesantren untuk umat, dari desa untuk bangsa,” tutur Suyitno.
Kasubdit Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat, Siti Sakdiyah menambahkan program kemandirian pesantren telah berjalan sejak 2021 dan melibatkan lebih dari 3.500 lembaga. Program ini akan diperkuat dan difokuskan dalam model kawasan terpadu berbasis komunitas melalui program “Kampung Keren”.
Kampung Keren merupakan bentuk rebranding sekaligus reposisi program, yang menggabungkan kekuatan pesantren dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi dengan pendekatan terintegrasi berbasis teknologi dan pemberdayaan masyarakat.
“Kampung Keren bukan hanya tempat pesantren berwirausaha. Ia adalah kawasan pemberdayaan ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar, yang mengintegrasikan pelatihan, produksi, distribusi, dan digitalisasi usaha,” kata Siti Sakdiyah.
Melalui program ini, pesantren akan difasilitasi untuk memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) Santri, Rumah Produksi Komunitas, Expo Pesantren serta Akses pasar dan distribusi berbasis digital.