sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenag Susun Mitigasi Risiko dan Skenario Kedaruratan Haji 2024

Syariah editor Widya Michella
22/02/2024 07:51 WIB
Kemenag mulai menyusun mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 1445 H/2024 Masehi.
Kemenag mulai menyusun mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 1445 H/2024 Masehi.
Kemenag mulai menyusun mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 1445 H/2024 Masehi.

IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) mulai menyusun mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 1445 H/2024 Masehi.

Skenario kedaruratan perlu disiapkan sejak awal, termasuk upaya mengefektifkan komunikasi dalam memitigasi semua potensi persoalan.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Program Haji Ramah Lansia dan Mitigasi Risiko Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H di Bekasi, Rabu (21/2/2024).

“Kita perlu membangun akses dan relasi yang baik dangan tim Saudi, termasuk keamanan. Jika memungkinkan menghadirkan tim Kementerian Haji dalam peletihan petugas haji agar mereka bisa menjelaskan situasi dan kebijakan di Saudi,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief dikutip Kamis (22/2/2024). 

“Kita upayakan menggelar training bersama di Saudi dengan tim Saudi yang akan menangani Indonesia. Sehingga terbentuk kesamaan persepsi dalam melayani jemaah haji,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, dirinya turut mengapresiasi implementasi layanan haji ramah lansia pada penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M. Namun, Hilman Latief meminta agar kualitas haji ramah lansia tahun ini dapat ditingkatkan, terutama pada aspek program dan mitigasi risikonya.

Jemaah haji Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M sangat banyak, jumlahnya sekitar 61.000 orang atau sekitar 30% dari 229.000 total kuota jemaah haji Indonesia saat itu. 

“Haji Ramah Lansia pada aspek layanan sudah cukup baik. Ini berkaca dari penyelenggaraan haji 2023. Tapi mohon diperkuat programnya,” kata Hilman. 

“Kita perlu mematangkan program Haji Ramah Lansia mulai dari sebelum jemaah berangkat, saat mereka di Arab Saudi, serta saat kepulangan atau setelah berhaji,” sambungnya.

Dikatakan Hilman, Haji Ramah Lansia menjadi perhatian dari Pemerintah seiring dengan proyeksi masa depan jemaah haji yang lansianya akan terus bertambah. 

“Ini luar biasa. Baru setahun diterapkan dan direspons dengan baik. Ini menjadi catatan dari Menag untuk  bisa terus dikembangkan. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk memperbaiki seluruh proses bisnis Haji Ramah Lansia, mulai dari filosofi, konsep dasar, program, dan layanan,”ucapnya.

Diketahui, Kuota haji Indonesia pada 2024 ini berjumlah 221.000. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 20.000 orang sehingga totalnya 241.000 jemaah.

Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haj reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler tahun ini yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas jumlahnya sekitar 45.000. 

Berbeda dengan 2023, tahun ini diterapkan kebijakan istithaah kebijakan sebagai syarat pelunasan. Sehingga, jemaah yang akan melunasi biaya haji, harus memenuhi syarat istithaah Kesehatan terlebih dahulu.

“Ini menjadi ikhtiar kami. Semoga, kondisi kesehatan jemaah haji tahun ini lebih baik," tutupnya.

(NIY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement