IDXChannel - Berbicara masalah wakaf, Rasulullah SAW telah memberikan satu hadits kepada kita beliau bersabda:
: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِن جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).
Apabila kita atau seseorang sudah wafat akan tetapi manfaatnya masih ada, pahalanya terus mengalir sampai akhirat nanti. Maka kemudian para Ulama menafsirkan hal ini adalah Wakaf yang sangat produktif. Wakaf yang memiliki manfaat yang berlangsung dan berlajut tidak terputus.
Berbicara masalah Wakaf, kita seharusnya mencontoh sahabat Nabi SAW. Sahabat-sahabat nabi yang mulia yang sangat terkenal dengan wakaf mereka yang sangat produktif dan luar biasa. Salah satunya yang sangat mayshur adalah wakaf sumur Utsman Bin Affan yang bahkah sampai sekarang sumurnya masih ada dan banyak orang-orang yang menggunakan sumur itu hingga saat ini. Bayangkan salah satu sedekah jariyah Utsman Bin Affan sahabat yang hingga saat ini sangat bermanfaat bagi orang-orang muslim disana.
Kemudian kita juga ingat Wakaf Umar Bin Khattab berupa tanah di Khaibar yang mana tanah ini bukan tanah biasa. Akan tetapi, tanah ini adalah tanah yang sangat subur yang menghasilkan buah kurma yang sangat banyak, kemudian beliau mewakafkan untuk umat pada saat itu. Bahkan itu tanah yang sangat-sangat bernilai tinggi, kemudian beliau tidak ragu untuk mewakafkannya.
Bahkan bisa dikatakan itu adalah salah satu harta yang dicintai oleh beliau dan sangat disukainya, tetapi beliau malah mewakafkannya untuk kemaslahatan umat atau kaum muslimin. Semakin beliau mencintai sebuah harta, semakin beliau mewakafkannya. Artinya apa bahwa harta tersebut diharapkan oleh beliau untuk menjadi kendaraan beliau di akhirat nanti, dan untuk menyampaikan beliau ke surganya Allah SWT, serta untuk mengantarkan beliau untuk sampai keridhonya Allah SWT.
Kita sebagai umat muslim seharusnya mencontoh sahabat-sahabat Rasulullah SAW. Jika kita tidak mampu mewakafkan harta yang kita cintai. Maka setidaknya kita mewakafkan apa yang mampu kita berikan, apa yang mampu kita miliki kita berikan untuk dimanfaatkan di jalan Allah SWT. Maka saat ini kita tidak mesti wakaf tanah, dan bangunan. Kita bisa memberikan mewakafkan uang tunai. Kita berikan pengelola yang bisa mengelola agar bisa menjadi wakaf yang produktif yang bisa menghasilkan banyak hal dan bermanfaat untuk kemaslahatan kaum muslimin. (Adv)