Selama mempersiapkan keberangkatan Paitun ke tanah suci Mekkah, pihak keluarga mendampinginya untuk melaksanakan manasik haji di KBIH Al Rifa'i. Beberapa kali Yuyun, suaminya, dan anaknya juga mengantarkan Paitun manasik.
"Bibi ini perlu diingatkan, didorong, kalau lupa nggak, cuma kadang itu tiba-tiba keluar. Pernah itu pagi mau manasik, bibi itu malah keluar nyari kayu, ya akhirnya saya tinggal ngantar anak sekolah dulu, baru setelah itu nyari bibi ngajak manasik," terangnya.
Yuyun mengaku, sudah menitipkan bibinya itu ke ketua rombongan untuk dituntun. Sebab, Paitun memang perlu perhatian khusus meskipun secara fisik dan kesehatan tidak pernah ada sakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, hingga gula darah.
"Semuanya normal, Enggak ada (hipertensi, diabetes, dan gula), cuma bibi ini punya penyakit lambung maag. Makannya agak susah, kalau nggak tepat susah makan. (Di Mekkah nanti seperti apa) Kami keluarga nitip ke imamnya, ada ketua rombongannya, jadi ya dituntun saja, ngikut saja," bebernya.
Bahkan ketika ditanya ke Paitun, ia mengaku tak tahu menahu akan berdoa dan membaca apa. Terpenting bagi Paitun, ia adalah berangkat dulu, sambil dibimbing oleh ketua rombongan.