IDXChannel – Ada beberapa jenis zakat yang dihitung berdasarkan harta. Zakat harta juga disebut sebagai zakat maal. Dari akar katanya, maal berarti kecenderungan atau segala sesuatu yang diinginkan oleh manusia untuk dimiliki dan disimpan. Sedangkan, menurut syarat, maal adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki atau dikuasai dan dapat digunakan sebagaimana lazimnya.
Zakat maal merupakan jenis zakat yang dihitung berdasarkan hartanya. Zakat ini dikenakan atas segala jenis harta yang perolehan yang tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Adapun jenisnya dirangkum dalam penjelasan lengkap IDXChannel berikut ini.
Jenis Zakat yang Dihitung Berdasarkan Hartanya
1. Zakat Profesi
Zakat profesi merupakan zakat yang dikeluarkan atas pendapatan atau penghasilan pekerjaan Anda. Penghasilan dari pengembangan potensi diri seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, guru dan lain sebagainya harus dikeluarkan zakatnya manakala telah mencapai nisab.
Nisab zakat profesi adalah sebesar 653 kg gabah atau 524 kg beras (makanan pokok). Sementara itu, kadar zakat maal adalah 2,5% seperti zakat emas dan perak sesuai kaidah Qias Asysyabah. Zakat ini bisa dihitung dengan cara 2,5% dikali jumlah seluruh pendapatan bruto Anda.
2. Zakat Perdagangan
Salah satu jenis zakat yang dihitung berdasarkan harta adalah zakat perdagangan. Zakat perdagangan atau perniagaan merupakan zakat yang dikeluarkan atas harta niaga atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud mendapat keuntungan. Ada dua motivasi dalam perniagaan ini yakni motivasi bisnis dan motivasi keuntungan. Jika Anda melakukan perniagaan dengan dua motivasi ini dan nilainya mencapai nisab, maka Anda harus mengeluarkan zakat atas perniagaan tersebut.
Nisab zakat perdagangan mengacu pada nisab zakat maal yakni sebesar 85 gram emas dengan kadarnya sebesar 2,5%. Rumus perhitungannya adalah 2,5% x (aset lancar hutang jangka pendek).
3. Zakat Tabungan dan Investasi
Jenis zakat yang dihitung berdasarkan harta berikutnya adalah zakat tabungan dan investasi. Zakat tabungan merupakan zakat atas harta tabungan atau harta yang disimpan jika sudah mencapai satu tahun. Jika Anda memiliki harta yang telah disimpan selama satu tahun dan mencapai nisabnya, maka Anda harus menunaikan zakat atas harta tersebut. Sama seperti halnya zakat maal lainnya, nisab zakat tabungan adalah setara dengan 85 gram emas dengan kadar sebesar 2,5%.
Sementara itu, zakat investasi merupakan zakat atas harta yang diperoleh dari hasil investasi yang dimiliki. Investasi ini bisa berupa saham, reksa dana, properti, dan lain sebagainya. Zakat investasi ditunaikan saat investasi tersebut sudah menghasilkan, sedangkan modal tidak dikenai zakat. Besar zakat yang dikeluarkan sebesar 5% dari penghasilan kotor dan 10% dari untuk penghasilan bersih.
4. Zakat Emas dan Perak
Zakat emas dan perak harus dikeluarkan jika Anda memiliki emas dan perak yang telah mencapai nisab. Kewajiban membayar zakat jenis ini sesuai dengan landasan hadits riwayat Abu Dawud Rahimahullah. “Jika engkau memiliki perak 200 dirham dan telah mencapai haul (satu tahun), maka darinya wajib zakat 5 dirham. Dan untuk emas, Anda tidak wajib menzakatinya kecuali telah mencapai 20 dinar, maka darinya wajib zakat setengah dinar, lalu dalam setiap kelebihannya wajib dizakati sesuai persentasenya.”
5. Zakat Binatang Ternak
Binatang ternak seperti unta, sapi, dan kambing juga harus dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nisab dan haul. Binatang ternak yang wajib zakat adalah hewan yang memberikan manfaat bagi manusia, digembalakan, mencari makan sendiri melalui gembala, dan telah dimiliki satu tahun.
6. Zakat Hasil Pertanian
Zakat hasil pertanian adalah zakat yang dikeluarkan atas hasil panen dari pertanian baik berupa sayur, buah, padi, dan lain sebagainya. Zakat ini dikeluarkan dengan ketentuan ketika hasil pertanian yang sudah mencapai kurang lebih 653 kg.
7. Zakat Barang Temuan
Zakat barang temuan adalah zakat yang ditunaikan atas barang temuan yang ditemukan selama bertahun-tahun dan tidak ada pemiliknya. Ketentuan zakat ini adalah sebesar 20 persen.
Barang temuan yang dikeluarkan zakatnya harus sesuai dengan syarat sebagai berikut.
- Barang atas kepemilikan penuh.
- Barang berupa harta halal yang diperoleh secara halal.
- Barang temuan merupakan harta yang dapat berkembang atau dimanfaatkan.
- Mencukupi nisab.
- Bebas dari hutang.
- Mencapai haul.
Itulah jenis zakat yang dihitung berdasarkan harta yang berhasil dirangkum IDXChannel dari berbagai sumber. Zakat ini harus ditunaikan ketika nilai hartanya telah mencapai nisabnya.