Hilman mengatakan Kemenag menyadari bahwa peningkatan biaya masyair tak dapat dihindari. Namun ia berharap kenaikan biaya tersebut tetap proporsional, terjangkau dan juga cara menginformasikannya terpola lebih awal.
Sehingga pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ke publik terkait dengan persoalan tersebut.
"Menteri agama mengharapkan betul layanan yang diberikan oleh pemerintah Saudi Arabia bisa seimbang, proporsional dengan biaya masyair ataupun sebaliknya," ujarnya.
"Padahal di Indonesia yang ditangani banyak ada ratusan ribu orang. Itu kan harus disampaikan proses pelunasan butuh waktu dan lain-lain saya kira apa yang disampaikan pak menteri baik," tutur dia.
Merespon hal itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Rabiah, lanjutnya mengundang Menag sebagai tamu utama dalam gelaran Muktamar Haji yang akan berlangsung di Arab Saudi pada Januari 2023 mendatang. Muktamar tersebut nantinya akan mempertajam catatan-catatan dan diskusi tentang peningkatan layanan haji untuk jamaah Indonesia ke depan.