sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengenalkan Wakaf Sejak Dini, Literasi Terus Digenjot di Sekolah

Syariah editor Fahmi Abidin
29/04/2021 10:51 WIB
Wakaf merupakan instrumen ekonomi Islam yang memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional.
Mengenalkan Wakaf Sejak Dini, Literasi Terus Digenjot di Sekolah. (Foto : MNC Media)
Mengenalkan Wakaf Sejak Dini, Literasi Terus Digenjot di Sekolah. (Foto : MNC Media)

Ketiga, how, bagaimana cara berwakaf? Proses internalisasi dan pengenalan produk-produk wakaf yang sudah disampaikan perlu disempurnakan dengan penjelasan bagaimana cara berwakaf? Lewat cara apa saja kita bisa berwakaf?

Saat ini berwakaf bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik lewat Lembaga Ziswaf, BWI, ataupun Bank-bank Syariah yang menerima wakaf uang. Berbagai platform pembayaran wakaf juga perlu dikenalkan kepada siswa, terlebih dengan karakteristik generasi zilenial yang digital native.

Pertanyaannya kemudian, siapakah yang bertugas menyusun dan mengembangkan kurikulum wakaf di sekolah? Dalam hal ini, Badan Wakaf Indonesia (BWI) bisa berkolaborasi dengan Kementrian Agama (Kemenag) dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

BWI berperan sebagai konseptor dari sisi konten kurikulum, sementara Kemenag dan Kemdikbud berperan pada sisi pedagogisnya. Yakni, bagaimana konten kurikulum wakaf yang disusun BWI bisa diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.

Berapa alokasi jam pelajarannya dalam satu semester, bagaimana rancangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajarannya (RPP)? Di sinilah ruang kontribusi bagi Kemenag dan Kemdikbud. Bahkan, bisa sampai pada penyusunan buku panduannya. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemdikbud dan Kemenag bisa dioptimalkan untuk menjalankan peran ini.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement