Sementara itu, Ketua MUI Cholil Nafis menegaskan bulan Ramadhan jangan sampai menutup usaha rumah makan yang tak berpuasa. Bulan Ramadhan kata Cholil jangan sampai dirusak oleh sikap-sikap intoleran seperti penutupan tempat makan.
"Warung tak usah ditutup jualannya, tapi makannya jangan dipamerkan kepada orang yang sedang berpuasa. Yang puasa jangan menutup hajat orang lain tapi yang tak puasa jangan menodai bulan Ramadhan. Ayo saling tenggang rasa dan saling menghormati," kata Cholil dalam akun Twitternya @cholilnafis.
Namun demikian ia menyebutkan pihak warung makan yang membuka tempat makannya perlu membuat semacam penghalang agar orang-orang yang sedang makan di dalam tidak terlihat blak-blakan oleh mereka yang sedang berpuasa di luar tempat makan.
"Karena juga ada orang muslim yang berhalangan berpuasa atau mendapat ruskhshah (keringanan) tidak berpuasa. Di bulan Ramadhan warung-warung tidak usah tutup tetapi jangan ngeblak (secara terbuka) makan dan minum di depan orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa," lanjut Cholil Nafis.
(NDA)