IDXChannel - Peluang permintaan madu yang terus meningkat di masa pandemi ditangkap oleh Panti Asuhan Grha Aitam yang juga merupakan Pondok Pesantren Al Madina Surabaya. Pondok pesantren inipun menjadikan madu sebagai salah satu ceruk ekonomi untuk kemandirian para santri.
Rupanya keberadaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bernama Madu Syarif di Panti Asuhan Grha Aitam Al Madina menyita perhatian para akademisi Universitas Surabaya (Ubaya). Mereka yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat (abdimas) Universitas Surabaya turun gunung membantu dan melatih keterampilan kidspreneur usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Madu Syarif.
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Peningkatan Keterampilan dan Produktivitas Ekonomis Panti Asuhan Grha Aitam Al Madina Surabaya yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UBAYA. Pelatihan dan pendampingan dilakukan tim abdimas UBAYA sejak Juli hingga Oktober 2021.
Ketua tim abdimas UBAYA, apt. Devyani Diah Wulansari, S.Farm. menyampaikan jika tempat pelaksanaan PKM merupakan panti asuhan sekaligus pondok pesantren yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Madu Syarif. Tim abdimas UBAYA melihat adanya peluang dan potensi UMKM Madu Syarif untuk terus berkembang terutama di masa pandemi Covid-19.
“Panti asuhan berbasis pondok pesantren ini memiliki unit usaha sendiri yang sedang berkembang dan berpotensi dikembangkan. Kami menjadi tertarik untuk memberikan pelatihan serta pendampingan berupa pengemasan produk madu sesuai SNI kepada para santri yang biasanya disebut sebagai kidspreneur,” terangnya.