Ia juga didampingi oleh Ghufron Ihsan santri pondok pesantren Al Muhajirin III, Purwakarta dan Nur Winda santri pondok pesantren DDI Salman Allakuang Sidrap. Keduanya merupakan pemenang ke-2 dan ke-3 Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri.
"Saya kan biasa rapat-rapat umum sliwar- sliweran sempat dapat teguran 'yang tegas, yang tegap'. Saya nggak terbiasa karena kepribadiannya santai,"tambahnya.
Dalam rapim, Afi membahas persoalan pendidikan di Indonesia dimana terdapat tiga fungsi pendidikan yaitu transfer of knowledge, transfer of value, transfer of character. Namun menurutnya berdasarkan fakta di lapangan yang terjadi hanya transfer of knowledge saja, lalu transfer of value dan karakter masih perlu dilakukan banyak perbaikan disana.
"Masalahnya kita urai terlebih dahulu penyebabnya apa ternyata salah satunya minimnya jam pembelajaran agama di sekolah umum. Cuma 2 jam dalam seminggu. Terus saya tanya 'gimana dengan hal ini'. Dirjen Pendis menjawab 'kita sudah laksanakan madrasah sekolah sore',"imbuhnya.
"Ketika suatu sistem sudah berjalan maksimal tapi hasilnya masih banyak generasi muda yang banyak kekurangan dari segi moral berarti ada sesuatu yang salah di situ. Misalnya kita coba benahi apa sih yang salah, bisa saja kita membuat efektif dari segi kuantitas seperti ditambah jamnya atau kualitatif kita perbaiki kualitas tenaga pendidik,"tambahnya.