sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Populer saat Ramadan, Intip Keunikan Ngabuburit di Berbagai Daerah

Syariah editor Desi Angriani
28/03/2023 17:00 WIB
Istilah ngabuburit begitu populer Indonesia, khususnya saat Ramadan tiba.
Populer saat Ramadan, Intip Keunikan Ngabuburit di Berbagai Daerah (Foto: Sindonews/ Antara)
Populer saat Ramadan, Intip Keunikan Ngabuburit di Berbagai Daerah (Foto: Sindonews/ Antara)

Istilah ngabuburit sebenarnya sudah ada sejak islam masuk ke tanah sunda. Namun pada waktu itu kegiatan ngabuburit nya di habiskan dengan bermain permainan tradisional sunda seperti, bebeledugan, yaitu bermain meriam bambu. 

Istilah ini menyebar luas dan zaman makin berkembang maka kegiatan ngabuburit disesuaikan dengan adat nya masing-masing atau dihabiskan dengan kegiatan positif sambil menunggu berbuka. 

Melansir website Traveloka, berikut berbagai tradisi ngabuburit di Indonesia;

1. Kumbohan

Kumbohan adalah tradisi ngabuburit yang bisa kamu temukan di Lamongan. Menunggu waktu berbuka puasa di sore hari, masyarakat Lamongan akan melakukan Kumbohan atau kegiatan berburu ikan di Sungai Bengawan Solo. 

Pada saat sore hari, permukaan air sungai memang akan surut sehingga mempermudah masyarakat untuk menangkap ikan. Tak cuma membunuh waktu saat beribadah puasa, ikan-ikan ini tentu juga bisa dijadikan hidangan lezat untuk berbuka puasa.

2. Balap Perahu Layar

Tradisi ngabuburit selanjutnya bisa dijumpai di kawasan Pantai Kenjeran yang berada di Surabaya. Sembari mengisi waktu luang saat beribadah puasa, masyarakat kerap berkumpul di Pantai Kenjeran untuk melakukan balapan dengan menggunakan perahu layar. 

Namun, perahu layar yang dipertandingkan bukanlah perahu layar alsi melainkan perahu layar mini yang dilengkapi berbagai hiasan warna-warni.

3. Bermain Layangan Hias

Jika di Surabaya masyarakat melakukan ngabuburit dengan bermain perahu layar hias, di Majalengka masyarakatnya memiliki tradisi ngabuburit yang sedikit berbeda, yakni dengan menerbangkan layangan hias. 

Tradisi ngabuburit yang telah dilakukan turun-temurun ini masih sering kamu temukan bila berkunjung ke Majalengka pada saat bulan Ramadan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement