"Karena banyak orang-orang yang jarang bawa uang seperti saya, tapi ada uangnya di handphone, sehingga ngasihnya bisa besar. Itu jumlahnya besar sekali," kata Kang Emil.
Khusus untuk kencleng digital ini, Kang Emil menginginkan agar seluruh masjid yang tergabung dalam DMI Jabar menggunakan metode tersebut.
"Ngencleng dulu manual, sekarang dengan ngencleng digital bisa 5-10 kali lipat. Jadi, saya titip masjid-masjid di bawah DMI Jawa Barat sudah harus seratus persen ngencleng digital QRIS," katanya.
Selain kencleng digital, Kang Emil juga mendorong ceramah menggunakan teknologi digital, misalnya penceramah menyampaikan dakwahnya untuk diunggah di platform Youtube.
"Kalau ada kyai ceramah ke seribu orang itu bagus, tapi lebih bagus lagi ceramahnya dengarkan oleh sejuta orang yang mayoritas tidak hadir, tapi lihat di y?Youtube-nya. Itulah revolusi digital di Jawa Barat," kata Kang Emil. (TIA)